Mengenal Kungfu

Apa sih kung fu  / gong fu?  Mendengar kata “kung fu” hampir dipastikan sebagian besar dari kita lantas teringat  aktor Jet Lee, Jacky Chen, dan tentu saja alm Bruce Lee.

Secara harfiah, “kung fu” artinya “ketrampilan”. Ketrampilan yang didapatkan karena "kebiasaan". Tetapi pada pengertian yang sudah umum kata “kung fu”  ialah seni bela diri yang berasal dari Tiongkok. Memang, kung fu adalah seni bela diri yang sudah muncul dan terus berkembang sejak ribuan tahun lalu.
Sebenarnya kung fu bukan hanya sebagai seni bela diri, tetapi juga sebagai sarana untuk menjaga kebugaran jasmani, melatih dan membentuk karakter. Jadi dalam skala yang lebih luas, kung fu merupakan suatu “jalan hidup” atau “way of life”.

Sebagai produk dari perjalanan budaya yang tua (lebih dari 4000 tahun), kung fu mengalami pasang surut dan diperkaya oleh berbagai unsur sesuai dengan dinamika perkembangan jaman. Taoism, Confucianism, dan Buddhism merupakan komponen utama yang mempengaruhi dasar-dasar dan falsafah dalam kung fu .

Sumbangan Taoism dalam kung fu ialah : peniruan gerakan-gerakan hewan, teknik gerakan lembut (internal), teknik untuk pembangkitan tenaga dalam diri seseorang.

Confucianism berperan dalam pembentukan karakter/sikap yang harus dimiliki oleh seorang yang mempraktekan kung fu. Karakter-karakter tersebut antara lain: loyalitas, kepercayaan, hormat kepada yang lebih senior, melindungi dan bertanggung jawab terhadap yang lebih junior, sopan santun, menjaga martabat, rendah hati, dan memiliki rasa malu (apabila berbuat salah).

Buddhism menyumbangkan karakter ajarannya dalam keyakinan untuk tidak memakai kekerasan, dan kekuatan (kung fu) hanya  dipakai sebagai jalan terakhir. Kemenangan sejati tercapai apabila kita dapat merubah dan atau menghilangkan keinginan lawan untuk berkelahi.  Apabila kita berhasil menghilangkan keinginan musuh untuk berkelahi, berarti kita sudah mencapai kemenangan.

Peran Buddhism dalam kung fu lebih menonjol karena tokoh legendaris yang bernama Da Mo (Bodhidharma). Beliau berasal dari India, dan pada tahun 520  berkunjung dan menetap di biara Shaolin.  Biara Shaolin sendiri sudah berdiri sejak tahun 495, di gunung Shongshan, wilayah dekat Luoyang di propinsi Henan (Honan). Tujuan utama Da Mo adalah untuk menyebarkan dan mengajarkan ajaran Buddha, terutama Chan (Zen).

Tetapi beliau melihat kondisi jasmani para bikhu di Shaolin kurang fit sehingga tidak dapat bermeditasi dengan efektif. Maka Da Mo menciptakan teknik latihan kesegaran yang diberi nama “Eighteen Buddha Hands” (“Delapan Belas Tangan Buddha”). Selain itu, dua karya klasik yang amat terkenal yang disebut-sebut sebagai maha karya Da Mo adalah kitab Sinew Changing Classic (Yi Jin Jing)   dan kitab Washing Marrow Classic (Xi Sui Jing).  Ini merupakan kitab yang mengajarkan teknik untuk mengoptimalkan kebugaran jasmani dan melatih tenaga dalam.

Sejak saat itu, semakin banyak kalangan yang terbuka matanya dan mengetahui betapa besar manfaatnya berlatih untuk kesehatan dan bela diri. Kung fu mulai diterima dan dipraktekan oleh banyak kalangan, termasuk dari pihak militer dan bangsawan.
Previous
Next Post »