Beberapa Faktor Penilaian Kualitas Produk Beladiri Berbahan Kayu

To the point saja ya... berikut ini faktor-faktor penilaian yang menentukan kualitas produk peralatan dan perlengkapan beladiri berbahan kayu versi Wingchunsport.

A. Bahan Baku
Karena kita membahas peralatan dan perlengkapan beladiri berbahan baku kayu, maka pemilihan kayu menjadi faktor utama sebelum menentukan kualitas produk. Untuk bahan baku (kayu) wingchunsport sangat merekomendasikan untuk terlebih dahulu melihat 'fungsi' dari peralatan tersebut. Bahan baku akan menentukan berat-ringan, keras-lunak, kelenturan kayu, serat yang optimal untuk kebutuhan produk tertentu, hingga masalah harga.

Contoh: untuk membuat sebuah 'bokken' atau pedang kayu yang akan digunakan untuk berlatih berpasangan (seperti dipukulkan dan untuk menangkis serangan bokken lainnya), tim Wingchunsport menyarankan untuk memilih bahan baku (kayu) yang memiliki sifat lentur, namun keras. Tentu saja bahan baku (kayu) untuk bokken jenis ini harus kuat dan tidak mudah patah. Jenis sifat ini dimiliki oleh kayu jati, sonokeling, atau kayu ulin. Pemilihan jenis kayu ini akan sangat berbeda jika bokken atau pedang kayu akan digunakan sebagai 'pajangan' atau hiasan pada sebuah dojo (tempat latihan beladiri). Jika bokken akan difungsikan sebagai hiasan, mungkin kayu dengan karakter serat yang unik lebih menarik untuk dilihat. Namun demikian, tergantung selera juga. ;)
Contoh bahan baku bokken (kayu sonokeling) | www.wingchunsport.com


B. Kerapian
Kerapian dalam menentukan pilihan produk peralatan dan perlengkapan beladiri juga HARUS diperhatikan. Kerapian ini meliputi: keakuratan, halus-kasarnya produk, dan finishing. 

"Serat kayu" sangat mempengaruhi hal ini. Dalam pengalamannya, tim Wingchunsport mendapati bokken (pedang kayu) yang tingkat kelurusan punggungnya tidak lagi presisi karena ada 'pemuaian' dari bahan dasar setelah dibuat. Gambar di bawah ini adalah contoh bokken (pedang kayu) yang membengkok setelah diproduksi.

Untuk mengatasi hal ini, ada baiknya jika kita memastikan bahwa bahan baku (kayu) yang digunakan untuk membuat sebuah bokken harus dalam keadaan 'kering' terlebih dahulu. Kering secara alami jauh lebih baik daripada kering secara oven (buatan). Hal ini akan menentukan melengkung atau tidaknya sebuah bokken di kemudian hari setelah diolah.
bokken dengan serat melengkung setelah diproduksi | www.wingchunsport.com
Berbeda dengan bokken (pedang kayu), kondisi serat kayu 'melengkung setelah diproduksi' tidak jadi masalah ketika produk yang dibuat adalah mok yan jong atau boneka kayu Wing Chun. Seperti gambar di bawah ini contohnya:
Mok yan jong / boneka kayu wing chun relatif tidak masalah jika serat kayu melengkung di kemudian hari.
C. Cara Pengolahan & Finishing
Cara pengolahan dan finishing akan menentukan kerapian, keawetan, dan ketahanan produk itu sendiri. Pengolahan dengan memperhatikan arah serat kayu akan sangat berpengaruh jika kayu tersebut akan dibuat sebagai senjata latihan seperti: bokken (pedang kayu), jo (tongkat), golok kayu, dan lain sebagainya. Kekuatan kayu pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh arah serat kayu. Serat lurus memanjang ke depan akan sangat baik digunakan untuk memproduksi sebuah bokken atau senjata latihan lainnya.

Selain memperhatikan serat, pengeringan kayu juga menjadi faktor penentu. Cara penyimpanan kayu pada masa pengeringan secara alami pun harus diperhatikan. Hal ini untuk menghindari kayu dimakan serangga seperti rayap atau serangga pemakan kayu lainnya. Sedangkan finishing sendiri selain untuk mempercantik tampilan akhir dari produk, juga difungsikan untuk memperawet produk yang telah dibuat. Dengan teknik finishing yang benar, produk akan tampak lebih indah sekaligus menghindarkan produk dari bahaya serangga pemakan kayu.

D. Fungsi & Manfaat
Hal lain yang harus diperhatikan dalam pemilihan produk peralatan dan perlengkapan beladiri berbahan kayu adalah 'fungsi & manfaat' dari produk itu sendiri. Misal: untuk memilih sebuah pedang kayu dari sisi fungsi dan manfaat beberapa faktor berikut ada baiknya dipertimbangkan:

  1. Siapakah pengguna bokken (pedang kayu) tersebut? Jika pengguna adalah anak-anak, contoh hal-hal yang harus diperhatikan adalah: keamanan, panjang, dan berat. Mungkin bokken dengan bahan kayu lunak seperti kayu mahoni dan kayu jati belanda cocok untuk anak-anak mengingat jenis kayu ini adalah jenis kayu yang tidk terlalu keras.
  2. Digunakan untuk berlatih atau sekedar hiasan (perlengkapan upacara tertentu untuk dojo atau aliran beladiri tertentu)? Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, sebuah bokken dengan bahan kayu yg ulet, lentur, namun keras sangat dibutuhkan untuk membuat bokken yang difungsikan untuk berlatih pertarungan pedang.
E. Harga
Faktor yang satu ini (harga) biasanya sangat sensitif. Mungkin terjadi di lapangan bahwa sebuah produk peralatan dan perlengkapan beladiri yang sama bentuk dan bahannya namun berbeda harga. Produk 'A' lebih mahal daripada produk 'B'. Ada beberapa faktor yang menyebabkannya antara lain: pengolahan, pemilihan bahan baku, finisihing, dan beberapa faktor yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun kemungkinan juga karena jarak antara produsen ke tangan konsumen yang mempengaruhi biaya pengiriman. Atau faktor-faktor lainnya.

Produk-produk dengan teknik pengolahan yang baik, pemilihan bahan baku yang baik, dan pengemasan yang baik kemungkinan dibandrol dengan harga yang relatif lebih tinggi secara 'nominal'. Namun biasanya, produk-produk dengan kualitas prima adalah produk-produk dengan kualitas dan layanan yang jauh melebihi harga. ;)

Tim wingchunsport sangat merekomendasikan untuk melihat faktor-faktor tersebut sebelum Anda membeli atau memutuskan untuk membeli produk-produk tersebut. Dalam kaitannya dengan 'harga' tentusaja harus disesuaikan dengan kebutuhan dan budget Anda.

- Winchunsport -
Previous
Next Post »