Tips Memilih Bokken atau Pedang Kayu


Bokken / Pedang Kayu | www.wingchunsport.com
Bokken atau pedang kayu biasanya digunakan untuk berlatih Beladiri Aikido ataupun Kendo. Namun demikian, tim Wingchunsport melihat beberapa aliran beladiri selain Aikido maupun Kendo yang juga biasa menggunakan bokken. Nah..., kali ini tim Wingchunsport akan sedikit membahas tentang tips & trik memilih bokken. Tentu saja itu semua versi "Wingchunsport". ;)

1. Jenis Kayu
Jenis kayu yang digunakan untuk membuat sebuah bokken bermacam-macam. Yang sering kita jumpai di Indonesia ini adalah kayu akasia, jati, bengkirai, sonokeling (rosewood), ulin, merbau, dan kayu besi. Dalam hal ini tim Wingchunsport akan membahas 3 jenis kayu yang sering digunakan untuk membuat bokken atau pedang kayu yaitu kayu jati, bengkirai, dan kayu sonokeling karena tim Wingchunsport hanya pengalaman untuk 3 jenis kayu tersebut.

Yang harus diperhatikan dalam menentukan jenis kayu dalam memilih bokken atau pedang kayu adalah sebagai berikut fungsi atau tujuan bokken tersebut.
Dari pengalaman Wingchunsport dalam memasarkan bokken atau pedang kayu... kebanyakan dari konsumen berpikir bahwa kayu 'jati' yang paling keras dan tahan terhadap benturan. Pada kenyataannya jika diurutkan dari yang paling lunak hingga paling keras dari 3 jenis kayu (bengkirai, jati, dan sonokeling) adalah: kayu jati paling lunak, kemudian kayu bengkirai, baru setelah itu kayu sonokeling. Jika diurutkan dari sisi berat, maka dengan ukuran yang sama... bokken dari kayu jati relatif paling ringan. Setelah itu baru bokken sonokeling dan diikuti bokken kayu bengkirai.

Memang pada umumnya kayu jati tua memiliki keunggulan dalam ketahanannya terhadap serangga (seperti rayap misalnya). Itu sebabnya kayu jati sering digunakan untuk membuat kusein atau bangunan rumah seperti pintu, jendela, dan beberapa bagian rumah lainnya. Kayu jati lebih lentur namun masih kalah keras dengan kayu bengkirai dan sonokeling.

Berdasarkan beberapa pandangan tersebut, tim wingchunsport menyarankan kayu bengkirai atau kayu sonokeling jika kebutuhan bokken adalah untuk latihan benturan. Hal ini mengingat kayu jati lebih lunak dibandingkan kedua jenis kayu lainnya (bengkirai & sonokeling). Kayu bengkirai boleh dikatakan relatif lebih keras dibandingkan dengan kayu jati. Namu demikian kayu bengkirai masih kalah keras jika dibandingkan dengan kayu sonokeling. Walaupun demikian... tim wingchunsport memproduksi bokken kayu jati dengan kualitas pilihan. Sehingga sudah sangat mencukupi kebutuhan untuk berlatih benturan. ;)

Jika bokken digunakan untuk kepentingan hiasan / pajangan... maka tim wingchunsport merekomendasikan kayu jati atau kayu sonokeling. Hal ini selain karena tekstur yang dimiliki kedua kayu tersebut lebih artistik... keawetannya juga lebih terjamin. Apalagi bila dilapisi dengan cat kayu atau lapisan sejenisnya.

2. Ukuran
Sepanjang yang tim wingchunsport ketahui... sebenarnya ada ukuran standar untuk bokken atau pedang kayu. Kalau tim wingchunsport membuat panjang keseluruhan bokken adalah 100cm dan 102cm. Namun sebenarnya ukuran bokken disesuaikan dengan tinggi tubuh masing-masing penggunanya. Dalam keadaan berdiri normal, jika gagang bokken dipegang dan diarahkan ke bawah... seyogyanya masih punya jarak beberapa cm dari permukaan tanah. Hal ini yang dipertimbangkan dalam menentukan panjang bokken. Beberapa murid perguruan / dojo Aikido seringkali memesan bokken ke Wingchunsport dengan panjang disesuaikan dengan tinggi masing-masing.

Ukuran diameter (genggaman) gagang bokken (tsuka) juga memiliki standar. Dalam hal ini Wingchunsport membuat tebal genggaman bokken adalah 2.8cm dan 3.8cm.

Selain panjang dan ukuran diameter genggaman... ada baiknya mempertimbangkan lengkung bokken pada bagian "nagasa". Sedapat mungkin pilihlah bokken dengan lengkung yang dinamis seperti katana asli. Hal ini akan membantu untuk lebih mendapatkan 'feel' ketika berlatih menggunakannya.


3. Ujung Bokken
Ada beberapa jenis ujung bokken. Ada yang berbentuk sedikit mem-bulat, agak runcing, atau tumpul (hampir kotak). Untuk pelatihan Aikido kelas anak-anak (kids) biasanya digunakan ujung bokken yang tumpul. Hal ini sangat diperhatikan mengingat anak-anak relatif tidak dapat menahan / meng-kontrol gerakan sehingga bokken dengan ujung agak runcing relatif membahayakan.


4. Pilihlah Bokken di Toko atau di Tempat Pembuat Bokken Berpengalaman
Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah "pilihlah bokken di toko-toko beladiri atau produsen bokken yang berpengalaman". Para produsen bokken berpengalaman akan lebih memperhatikan detail bokken sesuai dengan fungsinya. Mulai dari lengkung, panjang, berat, bahkan sampai serat kayu sangat diperhatikan. Hal ini jelas akan sangat menentukan kualitas bokken yang diproduksi.

Nah... semoga beberapa tips & trik di atas bermanfaat. Bagi yang hendak menambahkan... silahkan menambahkan pada kolom komentar di bawah. Tim Wingchunsport akan sangat berterimakasih. Dapatkan diskon 10% untuk pembelian kaos di wingchunsport bagi Anda yang menambahkan tips & trik yang bermanfaat dalam memilih bokken. ;)

- wingchunsport -
Previous
Next Post »