Mungkin di sekitar kita masih ada yg beranggapan bahwa berlatih beladiri sama dengan "berlatih kekerasan". Memang harus kita akui bahwa di dalam latihan beladiri pasti ada yang namanya "latihan pukulan, tendangan, tangkisan, menghindar, dan bahkan latihan menyerang". Untuk yang benar-benar serius berlatih beladiri... tentu saja salah satu hasilnya adalah memiliki keahlian dalam 'memukul, menendang, menangkis, menghindar dan bahkan menyerang'. Dengan sudut pandang tertentu, keahlian ini bahkan dapat dikatakan "sangat mematikan".
Lantas... apakah hanya berdasarkan hal tersebut saja kita menyebut bahwa berlatih beladiri itu sama dengan "berlatih kekerasan"?
Sebelum membahas lebih lanjut... tim wingchunsport akan mencoba berdiskusi dengan mencoba 'mengarang' beberapa kasus yg berbeda seperti ini:
Ada tiga orang (si A, B, dan C). Mereka sama-sama berlatih untuk mengendarai dan memacu sepeda motor dengan kencang. Bersama group atau kelompoknya dan berbagai perijinan yang telah dimilikinya, dia menyewa sirkuit atau bahkan daerah-daerah tertentu untuk berlatih menggeber motornya. Bukan hanya medan-medan landai atau medan perkotaan saja, namun medan-medan terjal pun dia lalui. Tekun sekali dia berlatih mengendarai beberapa jenis sepeda motornya untuk medan-medan tersebut. Tidak jarang juga orang ini (orang pertama) bersama kelompoknya membuat rintangan-rintangan khusus pada setiap medan untuk dapat dilaluinya. Rintangan-rintangan inilah yang digunakannya untuk menyempurnakan keahliannya menunggangi besi beroda dua itu. Singkat cerita mereka menjadi AHLI memacu sepeda motor dengan rintangan seruwet apapun.
Kasus si A
Dengan kemampuan dan keahliannya dalam berkendara, si A menjadi seorang pembalap nasional. Berbagai sirkuit dan medan dilaluinya. Si A pun mengharumkan nama daerah dan Negaranya. Dia pun menjadi bintang iklan beberapa produk sepeda motor dan oli mesin. Yaaa.. boleh dikatakan si A sukses menjadi pembalap profesional.
Kasus si B
Walaupun memiliki kemampuan yang luar biasa untuk urusan berkendara..., dia memilih untuk menekuni pekerjaan lain yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan kemampuan yang dimilikinya. Dia membuka usaha furniture di kota tempat asalnya. Usahanya berkembang pesat. Si B menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membiayai hobi-nya, memacu sepeda motor di medan-medan tertentu.
Kasus si C
Kemampuannya dalam memacu sepeda motor dan melalui berbagai rintangan sangat luar biasa. Dalam hal balapan, tidak ada seorangpun di kotanya yang mampu menandingi kemampuan si C. Menyadari kemampuannya yang sedemikian hebat, dia merasa tidak ada yg bisa mengejarnya jika dia menggeber sepeda motornya. Terbersit di benaknya untuk melakukan penjambretan bersama beberapa kawan dekatnya. Alhasil... dia adalah jambret buronan yang tidak pernah tertangkap oleh aparat. :D
Nah, dari contoh kasus di atas, muncul beberapa pertanyaan di benak tim Wingchunsport:
- apakah berlatih memacu sepeda motor sama dengan berlatih ugal-ugalan?
- apakah berlatih memacu sepeda motor selalu identik dengan balapan?
- apakah berlatih memacu sepeda motor itu jelek atau justru bagus?
- apa manfaat dari berlatih sepeda motor?
Pertanyaan penutup adalah:
- apa tujuan berlatih memacu sepeda motor?
Hal yang sama berlaku dalam berlatih beladiri. Menurut Wingchunsport..., bukan 'beladiri-nya' yang identik dengan kekerasan. Beladiri adalah sebuah ilmu atau cara atau siasat. Namun ilmu, cara atau siasat itu bukanlah sesuatu yang 'hidup'. Individu yang berlatih beladiri-lah yang dikatakan 'hidup'. Hasil dari latihan beladiri mungkin sama, yang berbeda adalah PENERAPANNYA dari masing-masing individu yang berlatih.
So... tim wingchunsport kurang sepakat dengan pernyataan "berlatih beladiri sama dengan berlatih kekerasan". Namun memang benar bahwa berlatih beladiri adalah berlatih pukulan, tendangan, tangkisan, serangan, dan berbagai macam teknik lainnya.
Dan menurut tim wingchunsport, 'berlatih beladiri' dengan 'berlatih kekerasan' adalah dua hal yang SANGAT berbeda. 'Berlatih beladiri' dan 'berlatih berkelahi' adalah dua hal yang SANGAT berbeda juga. 'Membeladiri' dan 'berkelahi' adalah dua hal yang sangat BERBEDA. Dari kata dasarnya saja - beladiri, kekerasan, berkelahi - sudah berbeda.
Lagian ada banyak kan manfaat positif dari latihan beladiri?
Contoh:
- Tubuh lebih sehat dan bugar
- Otot lebih kuat dan fleksibel
- Meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian
- Meningkatkan kedisiplinan
- dan masih banyak lagi.
Ada pendapat atau masukan lain tentang manfaat berlatih beladiri? Silahkan posting di kolom komentar di bawah. Thx. ;)
- Wingchunsport -
Lantas... apakah hanya berdasarkan hal tersebut saja kita menyebut bahwa berlatih beladiri itu sama dengan "berlatih kekerasan"?
Sebelum membahas lebih lanjut... tim wingchunsport akan mencoba berdiskusi dengan mencoba 'mengarang' beberapa kasus yg berbeda seperti ini:
Ada tiga orang (si A, B, dan C). Mereka sama-sama berlatih untuk mengendarai dan memacu sepeda motor dengan kencang. Bersama group atau kelompoknya dan berbagai perijinan yang telah dimilikinya, dia menyewa sirkuit atau bahkan daerah-daerah tertentu untuk berlatih menggeber motornya. Bukan hanya medan-medan landai atau medan perkotaan saja, namun medan-medan terjal pun dia lalui. Tekun sekali dia berlatih mengendarai beberapa jenis sepeda motornya untuk medan-medan tersebut. Tidak jarang juga orang ini (orang pertama) bersama kelompoknya membuat rintangan-rintangan khusus pada setiap medan untuk dapat dilaluinya. Rintangan-rintangan inilah yang digunakannya untuk menyempurnakan keahliannya menunggangi besi beroda dua itu. Singkat cerita mereka menjadi AHLI memacu sepeda motor dengan rintangan seruwet apapun.
Kasus si A
Dengan kemampuan dan keahliannya dalam berkendara, si A menjadi seorang pembalap nasional. Berbagai sirkuit dan medan dilaluinya. Si A pun mengharumkan nama daerah dan Negaranya. Dia pun menjadi bintang iklan beberapa produk sepeda motor dan oli mesin. Yaaa.. boleh dikatakan si A sukses menjadi pembalap profesional.
Kasus si B
Walaupun memiliki kemampuan yang luar biasa untuk urusan berkendara..., dia memilih untuk menekuni pekerjaan lain yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan kemampuan yang dimilikinya. Dia membuka usaha furniture di kota tempat asalnya. Usahanya berkembang pesat. Si B menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membiayai hobi-nya, memacu sepeda motor di medan-medan tertentu.
Kasus si C
Kemampuannya dalam memacu sepeda motor dan melalui berbagai rintangan sangat luar biasa. Dalam hal balapan, tidak ada seorangpun di kotanya yang mampu menandingi kemampuan si C. Menyadari kemampuannya yang sedemikian hebat, dia merasa tidak ada yg bisa mengejarnya jika dia menggeber sepeda motornya. Terbersit di benaknya untuk melakukan penjambretan bersama beberapa kawan dekatnya. Alhasil... dia adalah jambret buronan yang tidak pernah tertangkap oleh aparat. :D
Nah, dari contoh kasus di atas, muncul beberapa pertanyaan di benak tim Wingchunsport:
- apakah berlatih memacu sepeda motor sama dengan berlatih ugal-ugalan?
- apakah berlatih memacu sepeda motor selalu identik dengan balapan?
- apakah berlatih memacu sepeda motor itu jelek atau justru bagus?
- apa manfaat dari berlatih sepeda motor?
Pertanyaan penutup adalah:
- apa tujuan berlatih memacu sepeda motor?
Hal yang sama berlaku dalam berlatih beladiri. Menurut Wingchunsport..., bukan 'beladiri-nya' yang identik dengan kekerasan. Beladiri adalah sebuah ilmu atau cara atau siasat. Namun ilmu, cara atau siasat itu bukanlah sesuatu yang 'hidup'. Individu yang berlatih beladiri-lah yang dikatakan 'hidup'. Hasil dari latihan beladiri mungkin sama, yang berbeda adalah PENERAPANNYA dari masing-masing individu yang berlatih.
So... tim wingchunsport kurang sepakat dengan pernyataan "berlatih beladiri sama dengan berlatih kekerasan". Namun memang benar bahwa berlatih beladiri adalah berlatih pukulan, tendangan, tangkisan, serangan, dan berbagai macam teknik lainnya.
Dan menurut tim wingchunsport, 'berlatih beladiri' dengan 'berlatih kekerasan' adalah dua hal yang SANGAT berbeda. 'Berlatih beladiri' dan 'berlatih berkelahi' adalah dua hal yang SANGAT berbeda juga. 'Membeladiri' dan 'berkelahi' adalah dua hal yang sangat BERBEDA. Dari kata dasarnya saja - beladiri, kekerasan, berkelahi - sudah berbeda.
Lagian ada banyak kan manfaat positif dari latihan beladiri?
Contoh:
- Tubuh lebih sehat dan bugar
- Otot lebih kuat dan fleksibel
- Meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian
- Meningkatkan kedisiplinan
- dan masih banyak lagi.
Ada pendapat atau masukan lain tentang manfaat berlatih beladiri? Silahkan posting di kolom komentar di bawah. Thx. ;)
- Wingchunsport -
ConversionConversion EmoticonEmoticon