Tinju atau boxing adalah olahraga dan juga seni bela diri yang banyak banyak diminati. Dalam pertandingan tinju, kedua partisipan hanya boleh menggunakan teknik pukulan saja. Jadi, kaki hanya untuk kuda-kuda dan tidak boleh digunakan untuk menyerang. Saat bertanding, stamina sangatlah penting. Tujuan utama adalah menyerang kepala dengan berbagai macam teknik pukulan yang dikuasai. Kita bisa menyerang jika ada kesempatan atau menahan pukulan lawan di saat-saat tertentu. Saat stamina mulai habis dan kepala sudah sering kali terkena pukulan, otomatis akan terjatuh dan sulit untuk bangkit kembali. Dengan kata lain, dia dinyatakan kalah.
Lalu, bagaimana para petinju berlatih? Ya, mungkin mereka lebih banyak berlatih dengan menggunakan sandsack, atau mungkin bisa sparing dengan temannya. Lalu, bisa tidak berlatih tinju dengan boneka kayu / mok yan jong / wooden dummy? Pada dasarnya, boneka kayu di gunakan untuk berlatih bela diri. Kita anggap bentuk boneka kayu tersebut seperti manusia. Kita mungkin bisa berlatih pukulan dengan target kepala. Tetapi disini, kita tidak menggunakan kekuatan yang sangat kuat. Sama halnya dengan menggunakan sandsack. Kita berlatih pukulan dengan fokus. Bedanya kita bisa menggunakan kekuatan penuh. Tetapi, boneka kayu memiliki kelemahan. Dia tidak bisa membalas. Maka dari itu, sparing bersama orang lain dibutuhkan setelah kita menguasai berbagai macam teknik pukulan.
Berarti, kalau kita telaah lagi, boneka kayu sebenarnya cocok untuk berlatih tinju, walaupun tidak berfungsi secara maksimal untuk seorang petinju. Dan kita tidak bisa berlatih teknik bertahan dan menghindar. Jadi, mungkin bisa dicoba untuk para petinju yang ingin berlatih menggunakan boneka kayu. Nanti, sensasinya bisa di bagikan ke kita semua. Semoga bermanfaat dan terima kasih. Salam Pendekar!
ConversionConversion EmoticonEmoticon